Kamis, 20 Oktober 2016

Resensi Novel Sejarah

Alhamdulillah. Setelah hampir 2 minggu lebih akhirnya beberapa novel ini dapat selesai saya baca. Subhanallah… novel sejarah yang begitu menggetarkan jiwa. Tokoh sejarah yang dapat dijadikan suri tauladan bagi kita semua. Dengan membaca novel ini, menambah rasa cinta saya kepada baginda nabi Muhammad SAW.

Shollu Alan Nabi Muhammad…………









1) Muhammad: The Greatest Story

Muhammad: The Greatest Story memaparkan sebuah kisah hidup luar biasa dari manusia paling luar biasa di dunia. Novel Sejarah ini mampu mengobati kerinduan kita akan sosok Rasulullah yang penuh kasih dan cinta pada zaman yang kian jauh dari teladan. 


2) MUHAMMAD AL-FATIH 1453

    Sejarah memberikan kepada seseorang lebih dari sekedar informasi, ia menyusun cara berfikir seseorang saat ini dan menentukan langkah apa yang akan dia ambil pada masa yang akan datang. “History is a people’s memory, and without a memory, man is demoted to the lower animal’s”. begitu ringkas Malcolm-X.Sedangkan Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani dalam At-Tafkir bahkan menyampaikan kepada kita bahwa, “berfikir tidak akan bisa terwujud kecuali dengan adanya informasi terdahulu” dan ini adalah sejarah. Lebih dari pada itu, sejarah adalah informasi, ia akan mempengaruhi siapapun yang membacanya dan membentuknya menjadi persis seperti tokoh yang menjadi sentral dalam sejarah. (Ust.Felix Siauw)

        Novel MUHAMMAD AL-FATIH 1453 ini merupakan salah satu novel sejarah yang banyak memberikan pelajaran, hikmah dan pemahaman kepada para pembaca untuk meneladani tokoh sejarah yang sangat berpengaruh dalam sejarah islam dan sejarah dunia. Novel ini mengisahkan ketika dunia hanya mengenal dua wilayah, persaingan antara dua negara,cerita saat dunia terpolarisasi menjadi dua bagian dan epik antara dua kekuasaan. Seorang pemuda yang mengukir namanya dalam sejarah dengan prestasi. Ia adalah Muhammad Al-Fatih, seorang panglima terbaik yang telah diramalkan oleh Rasulullah SAW.

3) API TAUHID

     Kekuatan sebuah novel sejarah tentu terletak pada kemampuannya dalam menampilkan peristiwa sejarah secara indah dan menawan. Novel menjadi sarat dengan hikmah sejarah yang berfungsi untuk menjadikan peristiwa masa lalu sebagai pengingat dan pelajaran bagi generasi sesudahnya. Sejarah yang merupakan pengalaman masa lalu (mati) dalam novel ini menjadi hidup kembali (living history), memberikan ibrah yang luar biasa. Inilah yang dihidangkan novel API TAUHID.  

   Ini bukanlah novel sejarah yang menyadarkan, tapi juga novel yang menggetarkan jiwa. Ketika membaca novel ini, kita dapat merasakan perjuangan tokoh utama (Badiuzaman Said Nursi) dalam mempertahankan nilai-nilai Al-Qur’an di hati setiap muslim dengan Risalah Nur. Sungguh, Saya tak berhenti menyeka air mata saya saat membaca BAB 21 yang begitu menggetarkan jiwa dan mata hati.  

Semoga bermanfaat…….


Semarang, 20/10/16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar