Jumat, 30 September 2016

Review Buku : CINTA LAKI-LAKI BIASA

Penerbit : AsmaNadia Publishing House 
Penulis : Asma Nadia, dkk 
Tahun Terbit : Cet. I, Juni 2016 
Halaman : 264 hlm, 20.5 cm X 14 cm 
ISBN : 978-602-9055-45-0 
Harga : Rp 59.000 
 


Di Manakah Mencari Cinta Sejati ????
“ Bukan cinta yang bisa dikonversikan ke deret angka. Bukan cinta yang disertai gemerlap dunia, namun cinta sejati yang tak pudar dimakan usia, yang tidak kalah saat diterpa ujian.”

 “ Cinta sejati seperti udara. Betapapun keras kau embuskan, dia akan kembali memenuhi rongga dadamu dengan kehidupan”          
 (Asma Nadia)

Kamis, 29 September 2016

Review Buku : Berteriak ke Langit



Penerbit         :  PT Gramedia Pustaka Utama

Penulis          :  Yuliza Mugi Hartika

Tahun Terbit     :  Cet I Mei 2013

Halaman          :  250 halaman

ISBN             :  978-979-22-9576-4

Harga            :  Rp. 65.000
 


 
Jadilah orang yang tetap sejuk di tempat  yang panas, tetap manis di tempat yang begitu pahit, tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar, dan tetap tenang di tengah badai menghantam, serta tetap mengandalkan Tuhan dalam setiap perkara kehidupan….
-YULIZA MUGI HARTIKA-

Rabu, 28 September 2016

Review Buku : Temukan Aku dalam Istikharahmu


Penerbit               : Zettu
Penulis                : Adi Rustandi
Tahun Terbit           : Cet. I 2014
Kertas&Halaman         : 256 Halaman
Ukuran Buku            : 14 cm x 21 cm
ISBN                   : 978-602-7999-84-8
Harga                  : Rp 48.000


Selasa, 27 September 2016

Hadirmu, Cahaya Untukku



Hadirmu, Cahaya Untukku ….
(For Someone Special in my life, Dwi)



Terimakasih. Untuk seseorang yang sampai saat ini masih bertahan di sisi ku dengan segala bentuk kekurangan ku. Menjadi saudara tanpa hubungan darah. Menyayangiku dengan setulus hati. Selalu hadir di tengah-tengah keterpurukanku, tiada lelah mengingatkanku untuk “menghargai diriku sendiri.” Dari mu aku belajar kesederhanaan hidup, kedewasaan, keikhlasan dan kelapangan hati.

Terimakasih telah berusaha sebaik mungkin menjadi orang yang aku butuhkan ketika  lelah, menjadi rumah tempat ku kembali, menjadi telinga yang siap mendengar segala kisah ku. Sungguh aku bersyukur, Allah mempertemukan aku dengan mu, menjadikanmu sahabat dalam ketaatanku. Semoga ukhuwah diantara kita akan terus terjaga, sekarang, nanti, dan lebih dari selamanya, insya Allah, Aamiin…..
         

 Saling mendoakan, saling menguatkan, terus belajar menjadi lebih baik bersama-sama ya teh….!!!
Hadirmu, cahaya untukku.


Photo: Juli 2016

Senin, 26 September 2016

Inspirasi : Sebuah Pemahaman untuk Bekal Kehidupan


Khitbah – Ta’aruf
Kajian Oleh : ust.FelixSiauw

 
Bagaimana mendapatkan pasangan yang baik bila tidak lewat jalan pacaran??  

Banyak diantara kita salah kaprah ketika membahas tentang cara mendapatkan pasangan yang baik, seolah-olah pacaran adalah satu-satunya cara untuk mengenal pasangan sebelum menikah. Oke logikanya begini, kalau pacaran itu masa perkenalan, seharusnya semakin banyak dan lama pacaran, maka pernikahan akan semakin langgeng , harusnya begitu kan ???
Tapi coba lihat, untuk ukuran perceraian, ada 3 negara yang unggul, 1) Belgia (71%), 2) Portugal (68%), 3) Hungaria (67%) sementara USA dengan banyak film pacarannya diurutan 10. (53%), lengkapnya google aja “Contries with Highest Divorce Rates”.
Apa yang bisa kita lihat??? 
Pacaran dan semua aktivitasnya tidak membantu membuat pernikahan jadi lebih langgeng, data-data membuktikan semua itu. Artinya??? Tidak serta merta orang yang pacaran lantas jadi saling mengenal, karena aktivitas pacaran memang bukan saling mengenal, tetapi lebih kepada pemuasan nafsu belaka.
Itu secara logis. Secara islami, pacaran jelas aktivitas maksiat dan dalam islam, sesuatu yang dimulai dengan maksiat tidak akan pernah menghantarkan kepada kebahagiaan. 
Kesimpulannya,
"pacaran tidak berkorelasi pada kenal atau tidaknya seseorang pada pasangannya, dan tidak pacaran juga tidak berkorelasi dengan kenal atau tidaknya dengan pasangannya."
Jadi, Islam juga mengatur solusinya, bagaimana caranya agar mendapat pasangan yang baik di masa depan? Bukan seperti membeli kucing dalam karung. Langsung nikah tanpa tahu, kenal dan memahami calon.

Rabu, 21 September 2016

Inovasi 2016: Horog-Horog Coyen

Inovasi ini berawal dari keikutsertaan kami dalam mata kuliah Kewirausahaan. Dengan bekal yang ada, satu tim yang beranggotakan 3 orang yaitu saya dan 2 orang teman saya mencoba membuat satu inovasi makanan lokal.  Oleh karena ke-2 teman saya berasal dari kota Jepara, maka kami mengangkat salah satu makanan khas kota ukir tersebut yakni HOROG-HOROG. Sebenarnya, saya sendiri baru tahu makanan yang dinamakan horog-horog ini, karena di daerah saya memang tidak ada. hehehe...




Cek it ......

Review Buku : KULIAH, KERJA, NIKAH.. Asyik bangeett !!



Penerbit
: Pro You Media
Penulis
:
Mas Udik Abdullah
Tahun
: Cet 3: Ferb 2008
 Halaman 
: 222 + xiii Halaman
UkuranBuku
: 13 x 19,5 cm, Soft Cover
Kategori
: Remaja / Teenlit
ISBN
: 978-979-1273-09-1
Harga
: Rp 32,000 


 

Resensi:

Buku ini berusaha untuk mengubah paradigma yang berkembang di masyarakat termasuk kita terutama di kalangan mahasiswa. Jika biasanya orang sering mengartikan kuliah untuk mencari  kerja, setelah bekerja barulah menikah, tetapi dalam buku ini disajikan cerita dan pengalaman faktual tentang menikah pada saat kuliah. Seorang muslim yang baik tidak hanya melangkah berdasarkan logika atau emosi semata tetapi harus menggunakan keimanan dalam setiap langkahnya, beriktiar semaksimal mungkin lalu memasrahkan semuanya pada Allah. 

Rabu, 14 September 2016

Review Buku : Nawi BKL Inah

Prolog:

Assalamualaikum Wr Wb.....
Ini adalah kali pertamanya saya mem-posting review sebuah buku. Saya bukanlah seorang yang ahli dalam hal tulis-menulis hanya saja saya ingin belajar. Semoga apa yang saya tulis dapat menjadi refleksi diri serta inspirasi bagi saya sendiri khususnya dan bagi para pembaca.
 Makhlum saja jika dalam postingan ini banyak kosa kata yang belum terangkai dengan baik. Sebab saya belum begitu mahir dalam menulis, masih miskin sekali ilmu.

Wassalamualaikum..... 
Salam manis dari saya .......

Let's Go ...........



“ Perjuangan Cinta Nawi Dan Inah”
      Judul Buku  : Nawi BKL Inah
      Pengarang     : Antariksawan Jusuf&Hanif Z. Noor
      Penerbit       : Republika
      Kota Terbit   : Jakarta
      Tahun Terbit : Juni, 2013
      Harga            : 50.000
      Jumlah Hal.   : 112
      Tebal Buku    :  13.5x20.5cm

RESENSI :
Novel ini bertema melarikan calon istri. Hal tersebut dalam adat Using Banyuwangi diperbolehkan. Secara simbolik menerangkan sebuah bentuk perlawanan atas ketidaksetujuan dari pihak keluarga perempuan sehingga laki-laki nekat untuk melarikan calon istrinya. Dari cover novelnya sendiri juga telah terlihat, adanya ilustrasi gambar sosok laki-laki dan wanita berlari bergandengan tangan. Format penyajiannya dikemas dalam dua bahasa. Bahasa Using, bahasa orang Banyuwangi, Jawa Timur. Dan Untuk memperluas penerimaan, maka diterjemahkan pula ke dalam bahasa Indonesia. Uniknya, penyajian novel berupa prosa lirik. Alasan hal tersebut digunakan sebagai media penyampaian, karena pengarang mengutamakan keindahan bunyi dan persajakan dalam setiap baitnya. Kandungannya berisi unsur roman komedi  sehingga siapapun yang membacanya, akan tersenyum dengan rasa sedih. Tutur bahasanya hampir sama dengan sastra bercerita. Karya ini juga mencatat banyak kekayaan mainan anak-anak Using Banyuwangi tahun 1970-80an, yang sekarang mungkin banyak berkurang bahkan sudah hilang. Ditambah dengan gambar-gambar ilustrasi untuk membuat gambaran lebih gamblang. Pengarang menarik pembaca ke permainan lokal yang mengajarkan kita pada pentingnya berolah raga dan bersosialisasi. Di dalam novel ini juga, di kenalkan berbagai macam budaya dan adat istiadat yang ada di Banyuwangi, seperti musik angklung, kuntulan dan seni tradisi gandrung.
Namun, dalam novel ini terdapat beberapa kekurangan. Karena bentuknya prosa lirik, terkadang maksud dari ceritanya kurang dapat dipahami pembaca. Bahasanya agak membingungkan dan sering ada kata-kata yang diulang. Sedangkan dalam versi Indonesia, catatan kakinya jauh lebih banyak dari versi aslinya. Catatan kaki juga muncul pada setiap kata yang sangat khusus sifatnya, misalnya nama tempat, nama makanan, kebiasaan-kebiasaan khusus. Selain itu, istilah-istilah lokal Using ada yang tidak punya padanan  dalam bahasa Indonesia sehingga kenikmatan dari membaca teks asli Using akan berkurang dalam teks bahasa Indonesia.
Novel ini mempunyai nilai adat istiadat dan budaya yang kuat, memuat cerita yang penuh  perjuangan cinta, kesetiaan, dan pengorbanan.



Sabtu, 10 September 2016

Hidup membatasiku dengan umur

   
   Hidup membatasiku dengan umur 
(sumber: www.blogtulis.com)

Hidup membatasiku dengan umur
Saat terbuka mata
Kulihata fajar benderang menusuk cerita pagi

Kaki tak letih menapak,
tiap hari kupikul beban mencari penghidupan

Tangan begitu pegal ,
ya,  peluh ini tak hentinya membuatnya terluka
Tersayat oleh waktu dan himpitan

Hidup membatasiku dengan umur
tapi IA tak membatasi kebahagiaanku

Hidup membatasiku dengan umur
tapi IA tetap mencukupiku

Hidup memang membatasiku dengan umur
tapi aku tidak sudi mati

Sujudku , peluhku , doaku , dan harapanku
itu untukMu ,
dan aku tidak mati


                  ***
 




Thanks Allah.........
^7 September 2016^
^22 years old^

Sujudku, peluhku, doaku dan harapanku itu hanya untukMu

PadaMu kutitipkan segenggam cinta untuk dia dalam untaian doaku