: Rp 32,000
Resensi:
Buku ini berusaha untuk mengubah paradigma yang berkembang di masyarakat termasuk kita terutama di kalangan mahasiswa. Jika biasanya orang
sering mengartikan kuliah untuk mencari kerja, setelah bekerja
barulah menikah, tetapi dalam buku ini disajikan cerita dan pengalaman faktual
tentang menikah pada saat kuliah. Seorang muslim yang
baik tidak hanya melangkah berdasarkan logika atau emosi semata tetapi harus menggunakan
keimanan dalam setiap langkahnya, beriktiar semaksimal mungkin lalu
memasrahkan semuanya pada Allah.
Menikah pada saat
kuliah akan terasa berkah. Jika dulu tidak ada tempat untuk curhat sekarang ada tempat berbagi keluh kesah. Berangkat
ke kampus berdua. Dinginnya
udara pagi menjadi terasa begitu hangat dengan dekapan lembut tangannya yang
membonceng di belakang, darinya tumbuhlah semangat baru untuk memulai hari dengan
suatu tekad bulat, menuntut ilmu dan menggapai cita-cita yang tinggi. Saat
berpisahpun masih diiringi dengan salaman hangat dari tangannya yang memberikan
kedamaian di hati dan menambah kemantapan langkah. Sungguh! Bila mampu
memahami makna kuliah, kerja dan nikah dengan sebenarnya bukan seperti yang
dipahami kebanyakan orang, tentu kamu akan menemukan keasyikan tersendiri saat
menjalaninya. Jadi seorang muslim sejati ”Kuliah,
Kerja , Nikah”, why not?
Buku ini dapat menjadi
salah satu buku motivasi belajar menjadi mahasiswa muslim yang penuh kemandirian
dan berani menghadapi tantangan. Bahasa dalam buku ini mudah dipahami. Namun pembahasan yang tidak langusung pada
permasalahan membuat buku ini awal nya kurang enak di baca. Tetapi semakin
kebelakang bahasan semakin seru dan semakin menarik.
Sinopsis :
Sebagai
seorang muslim yang baik, kita harus memiliki cita-cita yang tinggi dalam
menempuh pendidikan. Bukan hanya sekedar mengejar nilai, tetapi bagaimana kita
mampu menguasai ilmu-ilmu tersebut untuk direalisasikan dalam kehidupan nyata.
Bagi yang sudah kuliah, jangan suka menjadi mahasiswa pemalas. Selagi masih
muda dan masih banyak kesempatan, pergunakanlah waktumu sebai-baiknya untuk
membekali diri dengan ilmu dan iman yang kuat. Berusahalah mewujudkan cita-cita
mulia yang kamu miliki. Perlu diingat, tujuan utama kuliah bukan rangka mencari
kerja saja, tetapi lebih penting dari itu adalah untuk mengembangkan kemampuan
berpikir serta memperdalam ilmu pengetahuan dalam rangka mencari keridhoan
Allah SWT.
“
Belajarlah ilmu pengetahuan. Mempelajari ilmu demi mencari ridho Allah SWT
termasuk ketakwaan. Mencari ilmu termasuk ibadah dan mengingatnya adalah
tasbih. Membahas ilmu berarti jihad dan mengajarkannya kepada orang lain
termasuk amal sedekah dan menyebarluaskan kepada yang berhak adalah mendekatkan
diri kepada Allah SWT.” (HR. Ibnu
Abdil-Barri)
Maka
dari itu, sebagai seorang mahasiswa sudah saatnya kamu berbenah diri untuk
tampil ke panggung dunia, menjadi sosok mahasiswa yang bermanfaat dan keren.
*Saatnya tampil keren.
Beberapa hal yang dapat kamu lakukan
untuk mengaktualisasikan diri diantaranya yaitu
1) Jangan bimbang dan jangan ragu
Salah
satu proses meningkatkan kualitas maupun kapasitas diri yakni harus mempunyai
iman yang kuat. Oleh karena itu buang jauh-jauh keraguan dihatimu dan mohonlah
pertolongan kepada Allah agar diberi keimanan yang kuat sehingga kamu tidak
akan ragu lagi berkorban untukNya.
2) Tertantang untuk mempersiapkan dan memperbaiki diri
sejak dini
Rutinitas
yang dijalani tanpa adanya suatu tantangan yang berarti pasti akan membuat
seseorang merasa bosan dan jenuh, tidak asyik kalau kuliah hanya dijadikan
rutinitas saja. Sehingga tantangan dibutuhkan suntuk menjadikan
diri lebih baik.
3) Istiqomah dalam Islam
Istiqomah
merupakan cara meningkatkan keimanan yang ada di dalam hati.
Keikhlasan menjalankan semua perintah Allah yang disertai rasa sabar akan membuat
hati damai, lapang dan ridho atas apa yang telah Allah berikan. Jadi, selalu
belajar istiqomah dalam hal kebaikan ya!.
4) Mencintai Allah SWT
Sebagai
seorang muslim dan hamba Allah, kita harus bisa menempatkan kecintaan tertinggi
untuk Allah dan mencintai segala sesuatu yang dapat mendatangkan kecintaan
Allah, membenci dan memusuhi apa yang dibenci dan dimusuhi Allah.
Apalah
gunanya ilmu selangit yang dapat kamu raih nantinya kalau ternyata lemah iman
nya, “ilmu yang tinggi tak akan berarti tanpa iman yang memadai.”
Nabi Muhammad
SAW , bersabda:
“ Orang yang cerdik yaitu orang yang selalu menjaga
dirinya dan beramal untuk bekal nanti sesudah mati. Dan orang yang kerdil
(bodoh) yaitu orang yang hanya menuruti hawa nafsunya tetapi ia mengharap
berbagai harapan kepada Allah SWT.” (HR. Tirmidzi)
*Sudah saatnya kamu berusaha untuk mandiri
Bagi
mahasiswa, masa kehidupan adalah masa transisi untuk menuju hidup mandiri.
Walaupun orang disekitar tidak menganggap kamu sebagai pengangguran, tetapi
mereka akan mengacungi jempol manakala selama masih menjadi mahasiswa sudah
bisa bekerja. Misalnya , ngeles privat. Jangan hanya terus menggantungkan diri
pada pemberian orang tua. Sekaya apapun orang tua kita, tidak akan selamanya
kita bergantung pada mereka. Sekarang pun kamu bisa melatih diri untuk bekerja
sebagai batu loncatan meniti karir. Bekerja untuk memperoleh rezeki dari
Allah .
*Menikah dan Perjalanan Ruhani Seseorang
Manusia
dianugerahi Allah SWT dua macam kekuatan, yakni kekuatan biologis dan kekuatan
ruhani. Salah satu dari keduanya tidak boleh diabaikan.
Kekuatan
biologis yaitu kekuatan yang menjadikan atau menyebabkan jiwa resah, gelisah,
bahkan melemah manakala tidak ada jalan yang halal untuk menyalurkannya.
Sehingga kekuatan ruhani harus kuat untuk menjaga hati, jiwa, dan pikiran agar tetap jernih.
Menikah
merupakan jalan menyempurnakan setengah dien-nya. Pendamping hidup menjadi tempat berbagi semua rasa. Hal tersebut
menjadi salah satu keuntungan dari pernikahan. Menikah pada saat
kuliah akan terasa berkah. Jika dulu tidak ada tempat untuk curhat sekarang ada tempat berbagi keluh kesah. Berangkat
ke kampus berdua. Dinginnya
udara pagi menjadi terasa begitu hangat dengan dekapan lembut tangannya yang
membonceng di belakang, darinya tumbuhlah semangat baru untuk memulai hari dengan
suatu tekad bulat, menuntut ilmu dan menggapai cita-cita yang tinggi. Saat
berpisahpun masih diiringi dengan salaman hangat dari tangannya yang memberikan
kedamaian di hati dan menambah kemantapan langkah.
“Karena dialah (manusia) yang paling mengerti kita,
dia pulalah (InshaAllah) paling bisa kita percaya. Tempat mencurahkan segala
isi hati, kesenangan, kesedihan dan segala permasalahan hidup tanpa memberikan
celaan pada kita tetapi dukungan, solusi yang baik dan ketentraman jiwa.”
:) :) :)
PS:
Semoga Allah SWT mempersatukan saya dengan Imam yang dirhidoiNya.
Seseorang yang mau membimbing saya menuju cahaya
SurgaNya, dengan kasih sayang, kesabaran, dan kelembutan hatinya. Menjadi pendamping hidup yang penuh tanggung jawab. Aamiin....
Hope&Dream: 2018taken
|
Subhanallaahhh....
BalasHapusApa ada stoknya
BalasHapusMasih ada stok kah?
BalasHapus